MELIHAT STRATEGI NEGERI JIRAN "MENJUAL" PARIWISATA (1)

Percetakan Al-Qur’an Terbesar Kedua Dunia dan Hidden Gems di Kota Pintar 

Feature | Senin, 13 November 2023 - 09:29 WIB

Percetakan Al-Qur’an Terbesar Kedua Dunia dan Hidden Gems di Kota Pintar 
Peserta TOMER 2023 tajaan Tourism Malaysia foto bersama pekan lalu. (PANITIA UNTUK RIAUPOS.CO)

Satu ringgit, jika dirupiahkan senilai Rp3.344,5 per November 2023 ini. Helat akbar MotoGP juga sudah rutin digelar di Sepang, Malaysia. Namun, negeri jiran ini tetap ingin menjadi Asia sebenarnya dengan slogan Trully Asia dengan terus “menjual” sektor pariwisatanya.

Laporan EKA G PUTRA, Putrajaya

Kubah utama yang menjulang tinggi di kompleks perkantoran Perdana Menteri Malaysia tengah direnovasi. Tampak beberapa pekerja sedang memoles semen di sisi luarnya. Aktivitas pegawai keluar masuk tetap terlihat dari sisi luar pagar kantor tersebut.


Lokasinya unik, rapi, dan bersih tentunya. Dikelilingi tasik atau danau, makanya berbentuk lingkaran. Kantor Perdana Menteri Malaysia yang kini dijabat Anwar Ibrahim ini berada di Dataran Putra, atau alun-alun Kota Putrajaya, ibu kota Pemerintahan Malaysia.

“Biasanya awal pekan Pak Perdana Menteri berkantor di sini,” kata Liaison Officer (LO) yang mendampingi Riau Pos saat kunjungan ke Dataran Putra, Faizal.

Alun-alun Putra ini dibangun dengan diameter 300 meter. Lingkaran bagian luar memiliki 11 sudut yang melambangkan jumlah negara bagian dari Federasi Malaya. Lingkaran bagian tengah memiliki 13 sudut yang melambangkan jumlah negara bagian dari Malaysia. Lingkaran bagian dalam memiliki 14 sudut yang melambangkan 13 negara bagian Malaysia dan wilayah persekutuan Malaysia.

Dibangun dengan desain ala persia, merupakan taman yang terbagi empat bagian, di mana air mengalir pada bagian bawah pejalan kaki. Pada bagian tengah Dataran Putra, terdapat air mancur yang melambangkan maklumat utama negeri jiran seperti yang disebutkan pada paragraf sebelumnya.

Dalam kawasannya, selain ada Perkantoran Perdana Menteri, juga ada Masjid Putra dan pada bagian bawah areal alun-alun ini terdapat bangunan lain. Bisa menuruninya dengan eskalator, berada di tepi danau nan indah, terdapat informasi kekinian 2D/3D tentang sekelumit histori tentang pemimpin Malaysia dan informasi lainnya.

Rabu (8/11) masih pukul 08.00 WIB, cerah matahari sudah mulai menyengat di Dataran Putra. Riau Pos tiba bersama 80-an lainnya dari awak media mainstream,  pegiat media sosial, influencer dan konten creator. 18 orang di antaranya dari Indonesia, Thailand, Singapura, dan Brunei Darussalam. Sisanya dominan berkantor di Kuala Lumpur.

Bertujuan mengeksplorasi beberapa permata tersembunyi (hidden gems) di negeri jiran, Malaysia melalui kegiatan Tourism Malaysia Media Explore Race (TOMER) 2023. Dua negara bagian yang menjadi sasaran kali ini, Putrajaya dan Selangor.

Serunya? Jangan ditanya. Sebab, ternyata Malaysia benar-benar serius “menjual” seluruh potensi destinasi wisatanya. Akses jalan, mulus dilengkapi petunjuk arah lengkap dan rambu-rambu yang tidak akan membuat pelancong atau wisatawan nyasar. Rapi dan bersih, tak dapat dielakkan dari setiap destinasi yang ditawarkan.

Dan Putrajaya, ibu kota Pemerintahan Malaysia ini memang benar-benar kota pintar yang berada di dalam taman. Lagi berjalan-jalan di trotoar, tampak di antara langkah ada kotak berbentuk barcode. Ketika di-scan, ternyata menyediakan informasi tentang lokasi dan apa saja potensi yang dimiliki daerah yang dilewati.

Putrajaya didirikan pada 19 Oktober 1995, namanya diambil dari nama Perdana Menteri Malaysia yang pertama, Tunku Abdul Rahman Putra dan juga menjadi wilayah persekutuan Malaysia yang ketiga (2 wilayah lainnya adalah Kuala Lumpur dan Labuan). Menjadi pusat pemerintahan pada Februari 2001, dengan luas 46 km persegi.

Wilayah Putrajaya diambil dari wilayah Selangor, terkoneksi dengan Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) serta Kuala Lumpur dengan KLIA Transit. Jalur darat dari bandara, menempuh waktu perjalanan 30 menit saja. Transportasi umum tersedia beragam, pilihan hotel juga beragam, dan makanan, lidah Melayu tentu.

TOMER 2023, merupakan tahun kedua dilaksanakan Tourism Malaysia. Di mana peserta dari beberapa negara ASEAN yang hadir mengikuti beragam perlombaan mencari hidden gems secara maraton unutuk kemudian mendapatkan tugas-tugas tertentu.

TOMER 2023 adalah tajaan Tourism Malaysia, Tourism Selangor, Perodua, dan Perbadanan Putrajaya ini diawali dengan pelepasan seluruh peserta yang dibagi 20-an tim dengan menunggangi kendaraan roda empat bermerek Perodua, penggantinya Proton. Ya, Pemerintah Malaysia bekerja sama dengan raksasa otomotif Jepang, Toyota dan Daihatsu sehingga muncullah merek mobil produksi Perodua dengan model seperti Nautica, Ativa, Bezza, Alza, Axia, Viva, Myvi dan lainnya.

Seluruh peserta yang sudah dibagi 3-4 orang tiap tim dalam Perodua, dilepas oleh Ketua Pengarah Tourism Malaysia Dato’ Dr Ammar Abd Ghapar di Pusat Konvensyen Antarabangsa Putrajaya (PICC), berada di atas bukit dengan gedung berbentuk gasing raksasa, sekilas juga mirip UFO yang sedang mendarat di atas bukit hijau.

“Kerja sama dengan media arus utama dan media sosial kekinian sebagai langkah publikasi melalui liputan atas destinasi wisata di Malaysia, khususnya Putrajaya dan Selangor pada tahun kedua pelaksanan TOMER ini merupakan suatu kebanggaan bagi kami di dunia pariwisata Malaysia,” kata Dato’ Dr Ammar saat melepas kontingen, Rabu (8/11) pagi.

Berbagai spot yang dapat dieksplorasi seperti keindahan alam, pantai, taman, warisan dan sejarah serta seni budaya menjadi langkah yang dilakukan pihak Malaysia guna menggaungkan Tahun Melawat Malaysia 2026 dengan slogan Cuti-Cuti Malaysia, di mana theme song-nya dinyanyikan langsung Siti Nurhaliza dan sudah melekat di benak warganya.

“Aktivitas promosi pariwisata yang dilakukan ini guna meningkatkan sumbangan dari sektor pelancongan terhadap pertumbuhan ekonomi negara. Juga tentu berdampak kepada masyarakat melalui usaha kecil,” sambung Dato’ Dr Ammar perihal langkah promosi yang dilakukan pihak Tourism Malaysia secara jor-joran.

Dengan demikian, sambungnya, apresiasi tinggi dan terima kasih kepada jurnalis, konten creator, dan influencer yang hadir dari beberapa negara diharapkannya dapat menjadikan destinasi wisata Malaysia dikenal khalayak luas, khususnya di Asia Tenggara dan Asia secara umum. 

Di Dataran Putra, sebagai lokasi pertama yang dikunjungi para tim TOMER 2023, tugas yang diberikan kepada peserta berupa mencari spot-spot yang sudah ditentukan untuk kemudian mengambil foto wefie atau groufie (swafoto grup/bersama-sama) dan membuat video singkat berdurasi minimal 30 detik. Kemudian tim peserta diminta mem-posting (mengunggah) di media sosial disertakan hastag promosi pariwisata yang dimiliki Malaysia.

Strategi luar biasa tentunya dalam mempromosikan pariwisata di tengah perkembangan media sosial sekarang ini. Guna mencapai tujuan Tahun Wisata Malaysia 2026 atas target-target yang sudah ditetapkan pemerintah, baik dari sisi ekonomi, bisnis, pendapatan negara dan brand image tentunya.

Berkendara kurang 15 menit, tim menemukan secuil Maroko di Putrajaya. Disebut Astaka Morocco nan tak kalah indah, terletak di kawasan Taman Botani. Menjadi lokasi kedua yang dikunjungi. Berlokasi di dalam Putrajaya Botanical Gardens, Astaka Morocco atau Paviliun Maroko ini dikelilingi oleh tanaman hijau, bunga berwarna-warni, dan pemandangan danau yang indah.

Luas bangunannya 18.000 sqm, Astaka Morocco dibangun atas dasar simbol pertukaran budaya antara Malaysia dan Maroko. Desainnya menggambarkan keindahan arsitektur Maroko yang terjalin dengan budaya dan warisan Islam. 

Pembangunannya selesai dalam 2 tahun dengan bahan yang diimpor langsung dari Maroko. Pengrajin dan pembangun yang sangat terampil dari negara Afrika Utara terlibat dalam konstruksi untuk meniru pesona dan keaslian struktur.

Di sini, pengunjung akan menemukan empat galeri berbeda, dengan masing-masing memiliki ciri khas yang menyerupai kota kekaisaran tertua di Maroko. Ruang-ruang di dalam paviliun dirancang dengan cermat agar unik karena tidak ada dua kamar yang sama.

Pemandangan ini dilengkapi dengan sedikit aroma kayu cedar, yang digunakan untuk membangun pintu, panel dinding, dan beberapa furnitur yang ditempatkan di sekitar paviliun. Astaka Morocco juga memamerkan serangkaian kolam renang dan air mancur cantik yang dihiasi dengan ubin bermotif geometris berwarna-warni yang mengarah ke lengkungan pintu masuk yang megah. Tiket masuknya? Cukup bayar RM3 per orang.

Hidden gems selanjutnya tak kalah seru. Adalah Wetland Studio yang cocok untuk keluarga. Taman yang mengangkat isu lingkungan dan perlindungan hewan liat ini mengedepankan pengenalan flora dan fauna. “Ada juga pilihan bawa anak selain ke Legoland di Malaysia ini ternyata. Seru ini sama keluarga ke Wetland,” kata peserta dari Jakarta, Sekar.

Lokasi selanjutnya yang dikunjungi dalam perlombaan adalah Glamping, masih berada di kawasan Wetland. Di sini tampak tenda-tenda kemping di tepi danau sudah terpasang dan siap menyambut pengunjung. Namun karena tim TOMER bermalam di Pulse Grande Hotel, maka di lokasi Glamping ini menjadi tempat makan siang di Rabu (8/11) nan terik itu.

Destinasi selanjutnya usai makan siang adalah mengunjungi dan melihat langsung lokasi mencetak Al-Qur’an. Adalah Kompleks Nasyrul Quran, merupakan tempat percetakan Al-Qur’an terbesar kedua di dunia, setelah Madinah, Arab Saudi.

Di sini, terdapat ruang pameran, ruang teater, tempat penjualan berbagai buku Islam dan Al-Qur’an juga percetakan Al-Qur’an yang bisa dilihat langsung prosesnya dari lantai 2 bangunan. Di dalamnya, terdapat berbagai kaligrafi bermotif yang diukir dan dilukis dengan tangan sendiri. Tersedia juga berbagai produk lainnya seperti interior dan cendera mata bermotif Al-Qur’an. 

Tidak hanya sebagai pusat percetakan, Kompleks Nasyrul Quran ini juga sebagai pusat penelitian, pentafsiran, penterjemahan dalam berbagai bahasa, penerbitan dan pendidikan Al-Qur’an. 

“Sekarang, kami lagi mencetak 1 juta Al-Qur’an untuk dikirim ke Palestina,” kata Ustaz yang memberikan penjelasan kepada rombongan TOMER 2023.

Takjub akan pusat percetakan Al-Qur’an belum usai, tim bergerak menuju Taman Ekuestrian, lokasi berkuda. Terdapat ratusan kuda pacu yang gagah dan kekar, dengan lapangan berkuda nan hijau, peserta mencoba naik kuda hingga petang menjelang.

Usai makan malam, tim menikmati kerlap kerlip nan indah di Secret Garden Putrajaya dan Tangga Putrajaya. Serupa di hutan kota di Jalan Thamrin Pekanbaru, yang dihiasi lampu kerlap-kerlip. Asri dan nyaman menjadikan Riau Pos terasa betah di lokasi ini. 

Belum usai, dilanjutkan dengan menaiki bus bertingkat, KL Hop-On Hop-Off menikmati suasana malam nan syahdu di Putrajaya. Bus bertingkat ini berjalan berkeliling di sepanjang ruas jalan pusat Kota Putrajaya yang luas, dengan gedung dan bangunan serta panorama jembatan di atas danau terlihat sangat berwarna menutup perjalanan Rabu malam.(bersambung)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook